1.
Galaksi
Pada
malam yang cerah, ribuan bintang dapat kamu lihat di langit. Sesungguhnya yang
kamu lihat itu belum seluruhnya, masih terdapat lebih banyak lagi bintang yang
tidak mampu kamu amati. Di angkasa terdapat bermilyar-milyar bintang. Bintang-bintang
tersebut berkelom-pok membentuk galaksi. Selain bintang, dalam galaksi juga
terdapat gas dan debu. Bintang, gas dan debu saling mengikat karena adanya
gravitasi. Milyaran bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi
Bima Sakti yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang
tersebut adalah matahari. Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi.
Matahari kita mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti sekali putaran membutuhkan
waktu 240 juta tahun.
2.
Rasi
Sekelompok
bintang dalam galaksi yang sama dapat menghasilkan suatu bentuk tertentu bila
dilihat dari bumi. Kelompok bintang ini disebut rasi (konstelasi), contohnya
rasi Ursa Mayor. Dalam rasi Ursa Mayor terdapat bagian sangat populer yang
diberi nama rasi Big Dipper seperti terlihat pada Gambar 8.2. Rasi ini
dapat kamu lihat di langit utara. Masyarakat Inggris melihat rasi Big Dipper
ini seperti sebuah bajak, masyarakat Cina melihatnya seperti kereta raja yang
ditarik binatang, dan masyarakat Jawa melihatnya seperti bajak petani.
3.
Tata Surya
Sejak ditemukannya planet Pluto pada tahun 1930, tata surya kita
terdiri dari matahari sebagai pusat edar dan sembilan planet, yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto yang selalu
beredar mengelilingi matahari. Selain planet-planet tersebut, di dalam tata
surya kita juga terdapat komet dan asteroid .
Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia,
para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International
Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa Pluto tidak termasuk dalam
kategori planet. Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai
planet bila mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2000 km, berbentuk
bulat, dan memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Pluto
tidak memenuhi kriteria di atas. Ukuran Pluto jauh lebih kecil dari delapan
planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran Pluto bahkan lebih kecil dari
satelit Yupiter. Dengan demikian dalam tata surya kita hanya terdapat 8 (delapan)
planet , yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
4.
Matahari
Sebagaimana
bintang yang lain, matahari merupakan bola raksasa yang terbentuk oleh gas
hidrogen. Atom-atom gas hidrogen kemudian bersatu membentuk gas helium, yang
dikenal dengan reaksi penggabungan inti (reaksi fusi). Proses ini menghasilkan
energi yang sangat besar dalam bentuk energi panas, energi cahaya, dan energi
gelombang. Matahari berjarak kira-kira 150 juta kilometer dari bumi. Jarak dari
bumi ke matahari ditetapkan sebagai 1 satuan astronomi (1 SA).
Jarak
matahari ini sama dengan 1/546.000 kali jarak bintang yang paling terang, yaitu
Sirius. Meskipun matahari kita tergolong bintang yang ukurannya sedang, tetapi
ukuran ini sudah sama dengan 109 kali diameter bumi (diameter bumi 12.756 km).
Seandainya matahari itu berongga, kamu dapat memasukkan satu juta bumi ke
dalamnya. Fotosfer merupakan lapisan matahari yang paling luar, tampak menyerupai
piringan emas. Di atas fotosfer terdapat atmosfer matahari yang paling bawah,
yaitu kromosfer. Suhu kromosfer paling rendah dibandingkan suhu lapisan yang
lain. Di luar kromosfer terdapat korona. Suhunya lebih tinggi dari kromosfer
dan mengandung material dengan tingkat kerapatan rendah. Korona tampak jelas
ketika terjadi gerhana matahari total.
Di
permukaan matahari terdapat bintik hitam (sunspots) yang berdia-meter
sekitar 10.000 km (hampir sama dengan diameter bumi). Di antara pasangan
bintik-bintik hitam timbul medan magnet yang sangat besar. Medan magnet ini
mempengaruhi semburan gas dari permukaan matahari sehingga membentuk ikal
menyala yang disebut prominences. Matahari kita berwarna kuning. Warna
ini menun-jukkan tingkat panasnya. Urutan warna bintang dari yang terpanas
hingga yang terdingin adalah biru, putih kebiru-biruan, putih, putih
kekuning-kuningan, kuning, oranye, dan merah. Jadi matahari kita bukanlah
bintang yang paling panas.
5.
Planet Luar dan Planet Dalam
Delapan
planet dalam tata surya kita dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet luar dan
planet dalam. Planet luar adalah planet-planet yang terletak diluar sabuk
asteroid dilihat dari matahari. Planet dalam adalah planet-planet yang terletak
antara matahari dengan sabuk asteroid.
a.
Planet Luar
Yang
termasuk planet luar adalah: Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Yupiter. Semua
planet luar, merupakan bola gas raksasa. Bagian intinya mungkin berbentuk
padat, tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang
tersusun dari debu dan gas beku. Marilah kita diskusikan masing-masing planet
luar tersebut.
1). Neptunus
Neptunus
merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Atmosfer Neptunus tersusun
dari gas yang disebut metana. Metana inilah yang membuat Neptunus berwarna
hijau kebiru-biruan. Neptunus memiliki delapan satelit, dua di antaranya adalah
Triton dan Nereid.
2). Uranus
Uranus
membutuhkan pengamatan yang seksama, sebab sumbu putarnya sebidang dengan
bidang edarnya mengelilingi matahari. Planet-planet lain sumbu putarnya
memiliki sudut kemiringan kecil, seperti jarum jam pada angka 1 dan 7, tetapi
Uranus, memiliki sumbu putar dengan sudut kemiringan besar seperti jarum jam
pada angka 3 dan 9. Uranus memiliki 15 satelit, lima di antaranya: Miranda,
Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
3). Saturnus
Saturnus
memiliki cincin yang mengelilinginya. Cincin tersebut kelihatan lebih lebar
dibanding cincin planet-planet lain, karena terdiri dari ribuan cincin-cincin
kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Saturnus
memiliki 18 satelit.
4). Yupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupa-kan
planet terbesar. Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah tengah
planet Yupiter. Hal ini membentuk bintik merah raksasa yang dapat menghasilkan
badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16 satelit. Salah satu
satelit Yupiter, yaitu Io, memiliki banyak gunung berapi aktif. Tiga satelit
lain yang sudah dikenal Eropa, Ganymeda dan Calisto.
5). Sabuk Asteroid
Sabuk
Asteroid terbentang di antara planet Yupiter dan Mars. Sabuk Asteroid merupakan
bongkahan-bongkahan batu yang tersusun oleh materi-materi seperti materi
penyusun planet, yaitu gas beku dan debu. Seandainya tidak dekat dengan
Yupiter, Asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi Yupiter yang
luar biasa besar, tak memungkinkan materi Asteroid berubah menjadi planet.
b.
Planet Dalam
Planet
dalam adalah planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid. Yang
termasuk planet dalam adalah: Mars, Bumi, Venus, dan Merkurius. Planet-planet
dalam bersifat padat dan berbatuan. Bagaimana kita bisa mengetahuinya?
Informasi tentang planet-planet tersebut kita peroleh atas jasa pesawat ruang
angkasa yang mengirimkan data ke bumi. Marilah kita diskusikan masing-masing
planet dalam tersebut.
1). Bumi
Inilah
tempat tinggal kita! Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita. Keadaan
permukaan planet Bumi sangat berbeda dibanding-kan permukaan planet-planet lain
yang telah kamu diskusikan di atas. Suhu di permukaan Bumi memungkinkan air
berada dalam wujud padat, cair maupun gas. Di sekitar Bumi terdapat atmosfer
yang berfungsi seperti tirai penahan sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet
adalah sinar berbahaya yang berasal dari Matahari. Karena atmosferlah kehidupan
di Bumi bisa bertahan. Bumi memiliki satu satelit, yaitu Bulan.
2). Venus
Venus
merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Planet ini
sulit dilihat karena permukaannya dikelilingi awan tebal. Awan tersebut menahan
energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap
terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus berkisar 4700 C.
Suhu ini cukup panas untuk membakar keramik, apakah kalian bisa hidup pada suhu
sekian? Tinggal di planet Venus kamu pasti tidak punya hari esok! Venus tidak
memiliki satelit.
3). Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari dan merupakan
planet terkecil. Permukaannya penuh barut-barut akibat lubang-lubang yang
dihasilkan meteroit. Meteorit adalah muntahan batu-batu yang jatuh dari
langit saat asteroid meledak. Sama dengan Venus, Merkurius juga tidak memiliki
satelit. Merkurius memiliki perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan
malam.
4).
Komet
Komet
tersusun oleh debu dan gas beku seperti es. Dari waktu ke waktu komet selalu
bergerak mendekati atau menjauhi matahari. Ketika hal itu terjadi, radiasi
matahari menguapkan beberapa bahan pembentuk komet. Gas dan debu memancar dari
komet, membentuk ekor yang terang. Ekor komet terbentuk oleh tekanan dan panas
yang dihasilkan matahari. Ekor komet selalu menjauhi matahari.
6. Gaya Gravitasi
Semua planet dalam tata surya menge-lilingi matahari dengan kala
revolusi berbeda-beda, dan bergerak pada orbit yang tetap. Bagaimanakah hal ini
terjadi? Mengapa planet-planet tersebut tidak meninggalkan lintasan?
Antara
matahari dan planet-planet terdapat gaya gravitasi, yaitu gaya tarik yang
besarnya sebanding dengan massa matahari dan massa planet, tetapi berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya. Artinya semakin besar massa suatu planet,
semakin besar pula gaya gravitasi yang timbul antara planet tersebut dengan
matahari. Namun, semakin jauh jarak antara suatu planet dengan matahari,
semakin kecil gaya gravitasi yang terjadi antara matahari dan planet tersebut.
7. Bumi dan Bulan
a.
Rotasi Bumi
Bumi berputar mengitari suatu garis khayal yang disebut sumbu atau
poros. Perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi. Sekali berotasi Bumi
membutuhkan waktu 24 jam, atau biasa kita sebut satu hari. Di pagi hari, saat Bumi
berotasi, matahari tampak dalam pandangan. Di siang hari, Bumi terus berotasi,
dan matahari terlihat bergerak melintasi langit. Menjelang malam hari, matahari
terlihat bergerak turun sebab bagian Bumi tempat kamu berdiri telah berotasi
menjauhi matahari dalam arah yang berlawanan.
Untuk membuktikan bagaimana hal ini terjadi, lakukan kagiatan
sederhana berikut ini! Berdirilah menghadap papan tulis. Anggap dirimu sebagai
Bumi dan papan tulis sebagai matahari. Sekarang berputarlah pelan-pelan
berlawanan dengan arah jarum jam. Papan tulis mula-mula tampak dalam
pandanganmu, kemudian tidak terlihat. Teruslah berputar kamu akan melihat papan
tulis kembali. Jadi, papan tulis kelihatan atau tidak kelihatan bukan karena
dia bergerak, tetapi karena kamu yang berputar. Begitulah yang terjadi pada
Bumi saat berotasi di ruang angkasa, sehingga bagian Bumi yang menghadap
matahari setiap saat berbeda-beda. Bagian Bumi yang menghadap matahari akan
mengalami siang dan bagian lain yang membelakangi matahari mengalami malam.
Selain menyebabkan terjadinya siang dan malam, rotasi Bumi juga menyebabkan
terjadinya perbedaan waktu di berbagai belahan Bumi.
b.
Revolusi Bumi
Kamu telah memahami rotasi Bumi di angkasa. Selain berotasi, Bumi
ternyata juga bergerak mengelilingi matahari. Laksana seorang atlet yang
berlari menurut suatu lintasan tertentu, begitu pula Bumi mengitari matahari
pada garis edar yang teratur. Garis edar ini disebut orbit. Gerakan Bumi
mengelilingi matahari disebut revolusi Bumi. Satu tahun di Bumi adalah waktu yang
dibutuhkan oleh Bumi untuk mengelilingi matahari pada orbitnya, satu kali
putaran, yaitu selama 365 1/4 hari. Waktu untuk berevolusi ini disebut juga
kala revolusi. Bulan bergerak mengitari Bumi sekali putaran dalam waktu 29,5
hari. Secara bersamaan bulan juga berotasi dalam waktu yang sama, yakni sekali
putaran kira-kira 29,5 hari. Karena waktu revolusi bulan sama dengan waktu
rotasinya, maka permukaan bulan yang menghadap Bumi selalu sama.
c.
Fase-fase Bulan
Bila kamu perhatikan dari Bumi, bentuk bulan ternyata tidak tetap.
Bentuk bulan seperti apa yang pernah kamu lihat? Bentuk bundar, setengah
lingkaran, lebih dari setengah lingkaran, seperti sabit, atau tidak terlihat
sama sekali? Bentuk bulan yang berubah-ubah itu dikenal sebagai fase-fase
bulan. Apakah bulan benar-benar berubah bentuknya? Apakah yang menyebabkan
bentuknya berubah-ubah?
Fase
bulan yang kamu lihat pada suatu malam bergantung pada posisi bulan, matahari
dan Bumi di angkasa. Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, bulan hanya
meman-tulkan cahaya yang diterima dari matahari. Bagian bulan yang bisa kita
lihat hanyalah bagian yang mendapat cahaya matahari. Karena bulan selalu
mengitari Bumi, maka bagian bulan yang mendapat cahaya matahari (dan
memantulkannya kembali ke Bumi) menjadi berubah-ubah. Inilah yang menimbulkan
perubahan penampakan bulan dilihat dari Bumi.
d. Pasang Surut Air Laut
Sebagaimana kamu diskusikan sebelumnya, bumi berevolusi
mengelilingi matahari, sedangkan bulan berevolusi mengelilingi bumi. Di samping
itu, bumi dan bulan juga berotasi pada porosnya. Akibat gerakan-gerakan
tersebut posisi matahari, bumi dan bulan selalu berubah. Perubahan posisi ini
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya air laut di permukaan bumi, yang lazim
disebut pasang naik dan pasang surut.
Pasang naik dan pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gaya
gravitasi oleh matahari dan bulan terhadap bumi.
Air laut di suatu permukaan bumi mengalami pasang naik bila
permukaan bumi tersebut segaris atau berhadapan langsung dengan bulan atau matahari.
Meskipun jarak bumi-matahari sekitar 375 kali jarak bumi-bulan, namun karena
massa matahari sekitar 27 juta massa bulan, karena itu pengaruh gaya gravitasi
oleh matahari terhadap air laut tetap terlihat, yakni sekitar setengah gaya
gravitasi oleh bulan.
Pasang
naik air laut ada yang hanya beberapa sentimeter, namun ada yang mencapai
sekitar 20 meter (setinggi gedung berlantai 6), contohnya di Kanada. Di
Indonesia pasang naik paling tinggi sekitar 2-3 meter.
e.
Gerhana Matahari
Pernahkah ketika kamu menonton televisi, tiba-tiba seseorang
berdiri di depanmu, sehingga kamu tidak dapat melihat televisi sama sekali?
Begitulah gambaran seder-hana terjadinya gerhana.
Bila kamu seolah-olah menjadi Bumi, orang yang berdiri di depanmu
sebagai bulan, dan televisi sebagai matahari, maka pada peristiwa di atas
posisi bulan menutupi cahaya matahari sehingga tidak dapat sampai ke Bumi. Saat
itu di Bumi justru terbentuk bayangan bulan. Daerah di bumi yang tertutup
bayangan bulan akan mengalami gerhana. Karena yang tertutupi adalah matahari
maka gerhana ini disebut gerhana matahari.
Ukuran
bulan jauh lebih kecil dibandingkan matahari, karena itu hanya sebagian kecil
saja dari permukaan bumi yang benar-benar ditutupi bayangan bulan dan sama
sekali tidak mendapatkan cahaya matahari. Daerah inilah yang mengalami gerhana
matahari total.
f.
Gerhana Bulan
Tetaplah
menggunakan permisalan kamu sedang menonton televisi, tiba-tiba ada orang
berdiri di depanmu. Tetapi sekarang Bumi diwakili oleh orang yang berdiri
didepanmu, kamu sendiri seolah-olah menjadi bulan, dan televisi tetap menjadi
matahari. Saat itu berarti Bumi menghalangi cahaya matahari sehingga tidak
sampai ke bulan. Akibatnya bulan tidak memantulkan cahaya sama sekali ke Bumi.
Keadaan inilah yang disebut gerhana bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar