Sabtu, 01 Februari 2014

PRANATA SOSIAL



A.    PENGERTIAN PRANATA SOSIAL
1.    Pengertian Pranata Sosial
Pranata sosial berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu  social institution.  Menurut Koentjaraningrat, pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi komplek-komplek kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Beberapa ahli sosiologi menjermahkan pranata sosial dengan istilah yang berbeda-beda. Ada yang mengemukakan lembaga kemasyarakatan, bangunan sosial, ataupun lembaga sosial. Berikut ini adalah pengertian pranata sosial dari para ahli sosiologi.
a.    Koentjaraningrat
Lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus dalam kehidupan masyarakat. Pengertian ini menekankan pada sistem tata kelakukan atau norma-norma untuk memenuhi kebutuhan (dalam buku Pengantar Sosiologi).
b.    Bruce J. Cohen
Pranata sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat (dalam buku Sosiologi : Suatu Pengantar-Terjemahan).
c.    Mac Iver dan Page
Pranata sosial adalah tata cara dan prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam suatu kelompok masyarakat (dalam buku A Text Book of Sociology).
d.    Joseph S. Rucek dan Roland L. Warren
Pranata sosial adalah pola-pola yang mempunyai kedudukan tetap untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dan cara-cara yang sudah tidak dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.
e.    Alvin L. Berrtrand
Pranata sosial adalah kumpulan norma sosial (struktur-struktur sosial) yang telah diciptakan untuk melaksanakan fungsi masyarakat (dalam buku Sosiologi).
f.    Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting.
g.    Summer
Lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan dipandang dari sudut kebudayaan adalah perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang bersifat kekal. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat juga disimpulkan pengertian sosiologis
bahwa lembaga sosial adalah sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang
oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma tersebut meliputi gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi.
Di dalam perkembangannya, norma-norma tersebut berkelompok-kelompok pada berbagai kebutuhan manusia. Misalnya, kebutuhan akan pencaharian hidup menimbulkan lembaga pertanian, dan industri. Kebutuhan akan pendidikan menciptakan sekolah dan pesantren. Kebutuhan jasmaniah manusia menimbulkan olahraga dan pemeliharaan kesehatan.
Pranata sosial adalah sistem norma yang berlaku di masyarakat untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dianggap penting. Dalam sistem norma terkandung ketentuan sanksi  (reward system).
Pranata sosial tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi melalui proses yang panjang. Proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan terkait dengan norma-norma masyarakat dan sistem pengendalian sosial  (social control). Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga  (institusionalized)  apabila norma tersebut memenuhi tahapan-tahapan diketahui, dipahami atau dimengerti, ditaati, dan dihargai oleh masyarakat.

B.    CIRI-CIRI PRANATA SOSIAL
          Suatu pranata sosial tentu memiliki ciri-ciri umum. Dalam bukunya yang berjudul  General Feature of Social Institutions,  Gillin  dan  Gillin  mengemukakan ciri umum pranata sosial sebagai berikut:
1.    Pola-pola pemikiran dan perilaku terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
2.    Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Sistem norma dan bermacam- macam tindakan akan menjadi bagian lembaga sosial setelah melewati waktu yang lama.
3.    Mempunyai tujuan tertentu.
4.    Mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya bangunan, peralatan, dan mesin. Bentuk serta penggunaan alat tersebut biasanya berlainan antara masyarakat yang satu dengan yang lain.
5.    Memiliki lambang-Iambang yang menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Kadang-kadang lambang tersebut berwujud tulisan-tulisan atau slogan-slogan. Misalnya lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila yang mencantumkan tulisan Bhinneka Tunggal Ika dan perisai lambang sila dari Pancasila. Lambang Garuda Pancasila secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi negara Indonesia.
6.    Mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis. Yang merumuskan tujuan, tata tertib yang berlaku, dan lain-lain lembaga sosial tersebut.


Dalam masyarakat akan dijumpai bermacam-macam lembaga sosial. Tipe-tipe pranata sosial tersebut dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Menurut Gillin dan Gillin pranata sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1.    Menurut Perkembangannya
Berdasarkan perkembangannya lembaga sosial diklasifikasikan menjadi  crescive institutions  dan  enacted institutions. Crescive institutions  disebut lembaga paling primer dan tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Misalnya, hak milik, perkawinan, dan agama. Enacted institutions  sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dibentuk sekolah dan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dibentuk rumah sakit.
2.    Menurut Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat lembaga sosial terdiri atas basic institutions dan subordinary institutions. Basic institutions  dianggap sebagai lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Misalnya kepolisian, sekolah, dan pengadilan. Subordinary institutions  adalah lembaga sosial yang dianggap kurang penting, misalnya kegiatan yang ber-tujuan untuk rekreasi.
3.    Menurut Penerimaan Masyarakat
Menurut penerimaan masyarakat, lembaga sosial dapat diklasifikasikan menjadi social sanctioned institutions dan  unsanctioned institutions. Sosial sanctioned institutions  adalah lembaga yang dapat diterima oleh masyarakat, misalnya sekolah, badan usaha, dan koperasi.  Unsanctioned institutions  adalah lembaga yang ditolak atau dihindari keberadaannya dalam masyarakat. Akan tetapi keberadaan lembaga ini tidak berhasil diberantas. Misalnya, pelaku tindakan kriminal.
4.    Menurut Faktor Penyebarannya
Berdasarkan faktor penyebarannya lembaga sosial meliputi  general institutions dan restricted institutions. General institutions  adalah lembaga yang penyebarannya hampir meliputi seluruh dunia, misalnya agama. Hampir semua penduduk dunia memeluk agama. Sedangkan Restricted institutions adalah penyebaran yang terbatas pada masyarakat tertentu. Misalnya agama Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha yang dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia ini.
5.    Menurut Fungsinya
Sesuai dengan fungsinya, lembaga sosial terdiri atas  operative institutions  dan regulative institutions. Operative institutions  berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Misalnya, lembaga industrialisasi yang berupa badan usaha.  Regulative institutions  adalah lembaga yang
mengawasi tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga tersebut. Misalnya lembaga hukum seperti kepolisian dan kejaksaan.

C.    PERAN DAN FUNGSI PRANATA SOSIAL
Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia
pada dasarnya mempunyai beberapa peran dan fungsi sebagai berikut.
1.    Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat.
2.    Menjaga keutuhan masyarakat.
3.    Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).  Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Dalam hubungan yang berjudul  Socioligy,  Paul B. Horton  dan  Chester L. Hunt berpendapat tentang fungsi pranata sosial. Fungsi tersebut sebagai berikut.
1.    Fungsi Manifes
Fungsi manifes lembaga sosial adalah fungsi yang merupakan tujuan lembaga yang diakui. Misalnya, lembaga ekonomi harus menghasilkan atau memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok serta mengarahkan arus modal ke pihak yang membutuhkan.
2.    Fungsi Laten
Fungsi laten lembaga sosial adalah hasil yang tidak dikehendaki dan mungkin tidak diakui, atau jika diakui dianggap sebagai hasil sampingan. Misalnya, pada lembaga ekonomi. Lembaga ini tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok, tetapi juga meningkatkan pengangguran dan kesenjangan sosial.

D.    JENIS-JENIS PRANATA SOSIAL
Dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali terdapat pranata sosial. Penganekaragaman pranata-pranata sosial tersebut berbeda-beda antara orang satu dengan yang Iainnya. Menurut Koentjarainingrat, ada delapan macam pranata sosial, yaitu sebagai berikut.
1.    Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, misalnya keluarga.
2.    Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian, misalnya pertanian.
3.    Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan, misalnya TK, SD, SMP, dan SMA.
4.    Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, misalnya i1mu pengetahuan.
5.    Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan rohanil batiniah dalam menyatakan rasa keindahan dan rekreasi, misalnya seni rupa, seni lukis.
6.    Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib, misalnya masjid, gereja, pura, wihara.
7.    Pranata sosial yangbertujuan memenuhi kebutuhan untuk mengatur kehidupan berkelompk-kelompok/bernegara, misalnya pemerintahan, partai politik.
8.    Pranata sosial yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia, misalnya pemeliharaan kesehatan dan kecantikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar