A.
Faktor Intern
1. Faktor demografi
Bertambah
atau berkurangnya penduduk suatu masyarakat secara langsung atau tidak langsung
akan memengaruhi pola kehidupan masyarakat tersebut. Pertambahan jumlah
penduduk secara langsung memengaruhi aspek ekonomi, kepemilikan tanah, dan s
Berkurangnya jumlah penduduk dapat berakibat langsung pada bidang kegiatan
sosial budaya, misalnya kegiatan gotong-royong, upacara adat, dan sebagainya.
2. Pertentangan
antargolongan dalam masyarakat
Dalam
masyarakat biasanya terdapat kelompok- kelompok yang lebih kecil. Sering kali
antarkelompok dalam masyarakat tersebut tidak terjadi kesepakatan mengenai
suatu hal. Generasi muda yang dinamis biasanya cepat meniru unsur-unsur baru
dari luar. Akan tetapi, generasi tua tidak langsung menerima unsur-unsur baru
itu. Inilah yang dikenal dengan pertentangan antargenerasi.
3. Revolusi
Perubahan
sosial-budaya dapat terjadi karena suatu revolusi sosial. Menurut Theda Skocpol
(dikutip dari Richard J. Gelles dan Ann Levine, 2004: 605), revolusi sosial
adalah perubahan sosial-budaya yang terjadi secara besar-besaran dan menyeluruh
dalam suatu masyarakat. Bidang-bidang yang biasanya mengalami perubahan
sosial-budaya karena revolusi sosial adalah bidang politik, struktur kelas
sosial, atau ideologi.
4. Penemuan baru
Perubahan
sosial budaya juga bisa dipicu adanya inovasi. Inovasi adalah proses sosial
budaya yang menerima unsur-unsur kebudayaan baru dan mengesampingkan cara-cara
lama yang telah melembaga.
B.
Faktor ekstern
1. Faktor lingkungan
alam
Perubahan
lingkungan alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Sejarah
peradaban manusia membuktikan bahwa banyak bangsa pemburu-peramu menjadi petani
menetap karena sumber alamnya berkurang dan tidak mencukupi lagi untuk
kehidupan sehari-hari. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, letusan gunung
berapi,
dan sebagainya juga menyebabkan terjadi perubahan sosial budaya dalam
masyarakat.
2. Kontak langsung
Kontak
langsung antarkebudayaan yang berbeda menyebabkan terjadinya pengaruh timbale
balik. Misalnya kontak langsung yang terjadi antara dua pedagang India dan
pedagang Nusantara menyebabkan masyarakat mengenal dan menganut agama dan
kebudayaan Hindu atau Budha.
3. Kontak tidak langsung
Kontak
tidak langsung dengan budaya lain bias terjadi melalui media massa, baik media
cetak maupun media elektronik. Contoh pengaruh perubahan budaya melalui media
massa antara lain perubahan pola konsumsi akibat adanya iklan, peniruan mode
pakaian, peniruan gaya rambut, peniruan gaya hidup, dan lain-lain.
4. Peperangan
Peperangan
akan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sebuah aspek
kehidupan
masyarakat. Misalnya, perang Irak yang membawa derita dan trauma
berkepanjangan
bagi rakyat Irak.
C. Faktor
Pendorong Perubahan Sosial Budaya
- Faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
- Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru
- Perubahan Jumlah Penduduk
- Pertentangan atau Konflik
- Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
- Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
- Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju
- Sistem Pendidikan Formal yang Maju
- Orientasi ke Masa Depan
- Akulturasi
- Asimilasi
D. Faktor
Penghambat Perubahan Sosial Budaya
- Faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
- Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
- Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
- Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
- Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat.
- Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
- Hambatan yang bersifat ideologis.
- Adat atau kebiasaan.
- Prasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah, dan tidak mungkin diperbaiki.
E. Dampak
Perubahan Sosial Budaya
Faktor-faktor
perubahan sosial budaya tersebut secara langsung atau tidak langsung akan
memberikan dampak negatif dan positif. Kita tidak khawatir jika perubahan yang
terjadi bersifat positif karena perubahah positif akan memberikan pengaruh
baik. Namun, kita harus berhati-hati dengan dampak negatif yang muncul.
1. Akibat Positif
Perubahan
dapat terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri
dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam
menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian masyarakat dengan
gerak perubahan disebut integrasi.
2. Akibat Negatif
Akibat
negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu
menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan
diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar