Sabtu, 01 Februari 2014

Bola Basket


1.                  1. Bola basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

2.      Sejarah bola basket

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith. Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun dilaksanakan di seluruh kota-kota negara bagian Amerika Serikat.
Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.

3.      Lapangan, waktu, dan jumlah pemain bola basket

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.
Waktu permainan 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan Federasi Bola Basket Internasioanl. Versi National Basketball Association waktu bermain adalah 4 x 12 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.

4.      Peraturan permainan bola basket

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
  • Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
  • Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  • Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  • Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  • Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  • Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
  • Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  • Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  • Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
  • Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
  • Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  • Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
  • Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang

5.      Teknik dasar permainan bola basket

Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.

6.      Teknik permainan bola basket profesional

Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Hook adalah teknik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bisa agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapai 80%.
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang bagus. Yaitu dengan melompat dan melakukan tembakan yang liar dan sulit untuk digagalkan .
merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya. biasanya teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di antara celah kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford - Atlanta Hawks)
Slam dunk adalah salah satu teknik yang paling populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu hanya memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ke ring basket. Walaupun simpel, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil untuk dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi.

Proses Kebangkitan Nasional



1. Faktor pendorong bangsa Eropa ke Indonesia

Perubahan ekonomi dan social di Eropa mendorong bangsa Eropa menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

a). Perang Salib
Terjadi tahun 1070 karena perebutan kota Jerusalem.
Penyebab perang salib:
1) Keinginan bangsa Eropa untuk membantu Spanyol merebut wilayahnya yang jatuh ke tangan arab.
2) Semangat bangsa Eropa merebut kota Jerusalem atas dorongan Paus Urbanus II.
3) Keinginan Paus Urbanus II untuk mempersatukan kembali gereja Katolik di bawah Roma.
Perang salib berlangsung dari tahun 1070 – 1291 (221 tahun).

b). Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Ditemukannya kompas sebagai alat petunjuk arah, ditemukan teori bahwa bumi itu bulat, dan peredaran tata surya berpusat pada matahari.
c). Penjelajahan Samudra
Tujuan penjelejahan samudra:
1) Adanya keinginan untuk memiliki kekayaan (gold)
2) Adanya keinginan mencari kekuasaan dan kejayaan (gospel)
3) Penyebaran agama Nasrani (glory)

2.Kedatangan Bangsa Portugis dan Spanyol

Tahun 1511 bangsa Portugis pertama kali dating ke Indonesia dan berhasil menguasai Maluku. Tahun 1521 bangsa Spanyol dating ke Maluku dari Filipina melalui Kalimantan. Persaingan Portugis dan Spanyol diatasi dengan adanya perjanjian Tordesilas pada tahun 1534 yang isinya bahwa Maluku adalah daerah jajahan Portugis.




3. Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Upaya Monopoli Pedagangan Portugis dan Belanda

Rakyat Indonesia memberikan reaksi dengan cara menentang kedatangan Portugis karena sikap mereka yang serakah, sombong.
a. Perlawanan rakyat Aceh
Untuk menghadapi ancaman Portugis, Aceh mengambil beberapa langkah: melengkapi kapal dagangnya dengan senjata dan prajurit, meminta bantuan dari Turki, Jepang, dan India.
b. Perlawanan rakyat Maluku
Dengan dibunuhnya Sultan Hairun, perlawanan umum berkobar dibawah pimpinan Sultan Baabullah dan menyerang Portugis. Tahun 1574, benteng Portugis berhasil direbut rakyat Ternate.

4. Vereenigde Oost Indische Compangnie (VOC)

Tahun 1596, Belanda datang ke Indonesia untuk pertama kali dibawah pimpinan Cornelis de Houtman. Keuntungan yang diperoleh Belanda yaitu mengetahui secara langsung jalur pelayanan dan daerah penghasil rempah-rempah. Tahun 1598, Belanda datang di Indonesia yang kedua kalinya di bawah pimpinan Jacob Van Neck.
a. Tujuan VOC ke Indonesia
Tujuan VOC di Indonesia; menguasai pelabuhan penting, menguasai kerajaan di Indonesia dan melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
b. Berakhirnya VOC
VOC mengalami kebangkrutan karena banyaknya biaya perang yang dikeluarkan untuk mengatasi perlawanan penduduk. Tanggal 31 Desember 1799 secara resmi VOC dibubarkan.

5. Perlawanan terhadap VOC

a. Perlawanan Mataram
Tahun 1613 – 1645 pemerintah kerajaan Mataram dibawah pimpinan Raja Sultan Agung, Sultan Agung memiliki persiapan untuk serangan ; menyediakan persenjataan yang lengkap. Namun VOC mengetahui siasat Sultan Agung dan mengalami kegagalan. Tahun 1645 Sultan Agung Wafat dan tidak ada lagi serangan ke Batavia.
b. Trunojoyo
Trunojoyo melakukan perlawanan terhadap Sunan Amangkurat I. Dengan bantuan VOC, Trunojoyo dikalahkan oleh Sunan Amangkurat II tahun 1680.
c. Untung Soropati
Perlawanan yang dilakukan oleh Untung Suropati pada tahun 1686 – 1706. Pada tahun 1706 Untung Suropati gugur dalam pertempuran di Bangil. Tahun 1719 pertempuran tak berhenti, karena pengikut-pengikut Untung Suropati masih mengadakan perlawanan.
d. Mangkubumi dan Mas Said
Perlawanan Mangkubumi dan Mas Said terjadi tahun 1749 – 1757. Mangkubumi adalah adik Pakubowono II yang wafat dalam pertempuran. Di Bogowonto terjadi pertempuran antara Mangkubumi dengan VOC dipimpin oleh De Klerk yang tewas dalam pertempuran etrsebut.
e. Perlawanan Banten
Pada tahun 1750 meletus gerakan perlawanan terhadap pemerintahan Sultan Haji yang dipimpin oleh Kyai Tapa dan Ratu Bagus Buang.
f. Perlawanan Makasar
Makasar mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin pada tahun 1654 – 1669. Sultan Hassanudin menolak sistem monopoli perdagangan VOC. Perang besar terjadi tahun 1667. Belanda melaksanakan politik devide et empera.

6. Pemerintahan Kolonialisme dan Imperialisme

a. Pengalihan kekuasaan VOC pada Kerajaan Belanda
Kekusaan VOC diambil alih oleh pemerintah colonial Belanda Louis Napoleon mengirimkan Herman Willem Dendels sebagai gubernur jenderal Dendels dikenal sebagai penguasa pemerintahan yang sangat disiplin, keras, dan kejam sehingga mendapat julukan gubernur jenderal bertangan besi. Dendels berkuasa di Indonesia pada tahun 1808 – 1811 dan digantikan oleh Janssens yang lemah dan kurang cakap dalam melaksanakan tugasnya. Akhirnya ia terpaksa menyerah dan menandatangani perjanjian Tuntang tahun 1811.
b. Pemerintahan Inggris di Indonesia
Tahun 1811 – 1816 pemerintahan dipegang oleh Thomas Stamford Raffles sebagai gubernur. Tahun 1814 Belanda dan Inggris mengadakan perjanjian di London. Isinya Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dulu direbut oleh inggris. Indonesia juga harus diserahkan kembali kepada Belanda.

7. Pelaksanaan Tanam Paksa

Van Den Bosch tokoh Belanda yang mengusulkan culture stelsel atau tanam paksa. Latar belakangnya : terjadinya kesulitan keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda pada awal abad 19.
a. Aturan Tanam Paksa
1) Setiap penduduk diwajibkan menyerahkan 1/5 bagian dari tanahnya untuk ditanami tanaman dagang.
2) Tanah tersebut bebas pajak, karena hasil tanaman dianggap sebagai pajak.
3) Bagi penduduk yang tidak mempunyai tanah dapat menggantinya dengan bekerja.
4) Waktu untuk mengerjakan tanaman kurang lebih 3 bulan.
5) Jika terdapat kelebihan hasil, akan dikembangkan kepada penduduk.
6) Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada kepala desa.
b. Penyimpangan pelaksanaan tanam paksa.
1) Tanah yang diserahkan dapat melebihi, 1/5, ¼, 1/3, bahkan ½ dari tanah penduduk.
2) Tanah yang diserahkan ternyata juga tidak bebas dari pajak.
3) Bagi mereka yang bekerja di pabrik / perkebunan ternyata lebih dari 1/5 tahun.
c. Akibat pelaksanaan tanam paksa
Akibatnya tanah terbengkalai, panen gagal, kemiskinan, kemlaratan, wabah penyakit, kematian.
d. Reaksi terhadap tanam paksa
Mendapat reaksi yang cukup keras dari masyarakat. Reaksi ini dating dari Douwes Dekker dan Fans Van der Putte.
e. Penghapusan tanam paksa
Karena banyaknya reaksi yang muncul terhadap tanam paksa, pemerintah Belanda mulai berusaha menghapuskan tanam paksa. Keseluruhan tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870.

8. Politik Kolonial Liberal

a. Pengaruh kemenangan kaum liberal di Pemerintah Belanda
Tahun 1870 di Indonesia dilaksanakan politik kolonial liberal atau politik pintu terbuka (open door policy) pelaksanaan sistem liberal ditandai dengan keluarnya UU De Waal.
b. Munculnya perkebunan swasta di Indonesia
Terbukanya Indonesia bagi swasta asing berakibat munculnya perkebunan-perkebunan swasta asing Indonesia seperti perkebunan the dan kina di Jawa Barat, perkebunan tembakau di Deli, perkebunan Jawa Tengah dan Jawa Timur dan perkebunan di Serdang.

9. Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Pemerintah Kolonial Belanda

a. Perlawanan Pattimura (1817)
Sebelum mengadakan perlawanan rakyat Maluku mengadakan rapat rahasia dan memilih Thomas Matulesi / Pattimura sebagai pemimpin. Aksi penyerangan dilakukan tanggal 15 Mei 1817 di Pos Belanda di Porto. 16 Mei 1817 mengadakan penyerbuan dan berhasil merebut kembali Benteng Duurstede. November 1817 Thomas Matulesi tertangkap dan 16 Desember 1817 07.00 Matulesi dihukum gantung. Sebelum Thomas Matulesi digantung berkata kepada rakyat: Pattimura tua boleh mati, tapi akna muncul Pattimura muda.

b. Perang Padri
Sebab-sebab terjadinya perang Padri: adanya perselisihan antara kau adat dan kaum padri sebagai akibat dari usaha kaum padri untuk memurnikan ajaran Islam dengan menghapuskan adapt kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan campur tangan Belanda dengan membantu kaum adat.

c. Perang Diponegoro
Perang Diponegoro terjadi di pusat Kerajaan Mataram.
1) Sebab umum terjadinya perang Diponegoro
Penderitaan rakyat sebagai akibat adanya berbagai macam pajak
Wilayah Mataram semakin dipersempit Belanda selalu berusaha untuk memperoleh pembagian wilayah.
Belanda ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan
Para bangsawan merasa kecewa karena dilarang menyewakan tanahnya
Para bangsawan dna ulama kecewa dengan dimasukkannya peradaban barat kedalam keraton
2) Sebab khusus
Pemicu utama meletusnya perlawanan Diponegoro yaitu pemasangan uang pancang membuat jalan menuju Magelang.

d. Perang Bali (1846 – 1849)
Disebut juga perang Jagaraga, sebab-sebab perang Bali:
1) Belanda menolak adanya hukum Tawan Karang yaitu hak Raja Bali untuk merampas semua perang asing yang terdampar di wilayah kerajaannya.
2) Kerajaan Bali tidak mau memenuhi tuntutan Belanda untuk menghapuskan Hukum Tawan Karang.
3) Belanda menuntut agar kerajaan Bali mengakui Pemerintah Hindia Belanda.
4) Belanda minta agar kerajaan Bali melindungi perdagangannya.
5) Kerajaan-kerajaan Bali menolak untuk tunduk pada pemerintahan Hindia Belanda.
Tentara Bali berusaha untuk mempertahankan benteng jagaraga dengan megobarkan semangat perang puputan, yaitu habis-habisan sampai semua pasukan gugur.

e. Perang Banjar (1859 – 1863)
Sebab – sebab terjadinya Perang Banjar :
1) Kekacauan rakyat dan para bangsawan karena Belanda turut campur tangan dalam urusan pemerintahan.
2) Penangkapan terhadap Prabu Anom
3) Kekecewaan Pangeran Hidayat karena dibuangnya Prabu Anom ke Jawa.
f. Perang Aceh (1873 – 1904 )
Perang Aceh merupakan perlawanan terhadap Belanda yang paling berat dan berlangsung lama.
1) Sebab umum timbulnya perang Aceh :
a. Belanda ingin menguasai Aceh karena letak Aceh yang sangat strategis
b. Pergantian Traktat London dengan Traktat Sumatra.
c. Belanda turut campur tangan dalam urusan luar negeri Aceh.
2) Sebab Khusus
Permasalahan khusus yang menjadi pemicu meletusnya Perang Aceh yaitu ditolaknya tuntutan Belanda oleh Aceh, agar mengakui kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Penolakan itu mengakibatkan Belanda menyatakan perang terhadap Aceh.



Perang Dunia II



A.    Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
Latar belakang yang menjadi penyebab Perang Dunia II yang terjadipada tahun 1939-1945 pada umumnya tidak  dapat dilepaskan dari peristiwa Perang Dunia I yang terjadi pada tahun 1914-1918.
Secara umum yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia II 1939-1945 dipicu oleh dua faktor yaitu sebab umum dan sebab khusus.
1.  Sebab umum:
a.    Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia.
b.    b. Negara – negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataannya.
c.    Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan).
1. Blok Fasis terdiri atas Jerman, Italia, dan Jepang
2. Blok Sekutu terdiri atas:
a) Blok demokrasi yaitu Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda.
b) Blok komunis yaitu Rusia,Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia,  Rumania, dan Cekoslovakia.
d. Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi
e.  Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme dan komunisme.
f.  Adanya politik balas dendam (“Revanche Idea”) Jerman terhadap Perancis karena Jerman merasa dihina dalam PerjanjianVersailles
2. Sebab Khusus Terjadinya Perang Dunia II
Di Eropa, sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serbuan Jerman ke Kota Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939. Polandia merupakan negara di  bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. Hitler menuntut Danzig karena penduduknya adalah bangsa Jerman, tetapi Polandia menolak tuntutan itu. Pada tanggal 3 September 1939 negara-negara pendukung LBB terutama Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman, kemudian diikuti sekutu-sekutunya. Perang Dunia di Pasifik disebabkan oleh serbuan Jepang terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawai (7 Desember 1941).
B.  Pihak-pihak Yang Terlibat  , Jalannya Peperangan, dan Perjanjian Setelah Perang Dunia II
1.  Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II
Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II adalah
- Blok Sekutu ( Inggris, Perancis, Rusia, Amerika Serikat, Cina).
- Blok Sentral ( Jerman, Italia, dan Jepang).



2. Jalannya Peperangan
a.    Medan Eropa
Pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang Polandia. Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman. Inilah sebagai awal meletusnya Perang Dunia II.  Pada tanggal 9 April 1940 Jerman melakukan serangan ke utara yakni ke Denmark dan Norwergia. Kedua negara ini dapat diduduki Jerman. Pada bulan Mei 1940 Belanda dapat diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. Pada tanggal 10 Juni 1940 Italia mengumumkan perang kepada Perancis dan Inggris, dilanjutkan menyerbu Perancis. Pada bulan Juni 1940 pasukan Jerman bergerak menuju Perancis dan dapat mendudukinya. Tentara Perancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris. Kekuatan dua negara fasis Jerman dan Italia semakin mantap. Angkatan Udara Jerman menyerbu Inggris tetapi usahanya gagal kemudian beralih dengan pengeboman-pengeboman dan serangan laut ke arah Angkatan Laut Inggris. Pada tanggal 27 September 1940 Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian Tiga Negara. Pada tanggal 22 Juni 1941 dengan bantuan Finlandia dan Rumania, Jerman menyerbu Rusia. Padahal selama 18 bulan sebelumnya Hitler telah mengadakan perjanjian dengan Uni Soviet tidak akan saling menyerang. Bagaimana menurut pendapat anda tentang tindakan Hitler ini?
b. Medan Afrika
Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai di Kreta. Rumania dan Bulgaria memihak kepada Jerman. Inggris dapat memukul mundur tentara Italia dAfrika Utara. Serangan Sekutu terhadap Blok Sentral pada tanggal 2Oktober1942di Afrika Utara dipusatkan di El Alamien, Mesir. Tentara Jerman di bawah Jenderal Erwin Rommel menyerbu Afrika dan menghantam Inggris sampai di muka Alexandria. Serangan   Jerman ke Afrika Utara dapat ditahan oleh Inggris di bawah pimpinan Montgomery dan Amerika Serikat di bawah Eisenhower pada tanggal 12 November 1942. Datangnya bantuan pasukan Amerika Serikat membuat pertahanan Jerman semakin rapuh. Sejak 19 November 1942 Jerman kalah melawan Rusia dalam pertempuran di Stalingrad. Kemudian Rusia menyerbu Polandia dan Balkan.
c. Medan Asia Pasifik
Perang di medan Asia Pasifik diawali dengan penyerbuan pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941 oleh Jepang. Perang Dunia II di medan Asia Pasifik sering disebut Perang Asia Timur Raya, karena Jepang selalu mempropagandakan bahwa peperangan yang  dilakukan bertujuan mewujudkan kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya.
Dalam serangan Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 menewaskan kurang
lebih 2.330 tentara Amerika Serikat dan 100 orang sipil di samping menghancurkan peralatan perang Amerika Serikat. Jepang menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Serbuan Jepang dilanjutkan ke negara-negara di Asia Tenggara dengan menduduki Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, dan Hindia Belanda (nama Indonesia waktu itu). Untuk membalas serangan-serangan Jepang, Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jendral Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu. Inilah titik balik pertama. Dalam pertempuran-pertempuran berikutnya Amerika Serikat dapat merebut Filipina (22 Oktober1944), Iwo Jima (17 Maret 1945), Okinawa (21 Juni 1945). Kemudian Inggris di bawah Lord Louis Mauntbatten menyerbu Birma (Myanmar) dan menghancurkan tentara Jepang (30 April 1945). Dari Saipan dan Okinawa Angkatan Udara Amerika Serikat menyerang kota-kota Jepang, tetapi Jepang belum menyerah. Akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1945 Hiroshima dijatuhi bom atom dilanjutkan tanggal 9 Agustus 1945 di Nagasasaki Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945.
3. Perjanjian Setelah Perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II berakhir, maka negara-negara yang terlibat dalam perang itu, baik yang menang perang maupun yang kalah perang menempuh upaya perdamaian. Upaya perdamaian itu dilakukan dengan perjanjian perdamaian. Berbagai perjanjian perdamaian yang pernah dilakukan di antaranya:
a) Konferensi Potsdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman, Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin dan perwakilan dari Inggris Clement Richard Attlee, telah melahirkan keputusan-keputusan antara lain:
• Jerman dibagi atas empat daerah pendudukan yaitu Jerman Timur dikuasai oleh Rusia, Jerman Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis. Begitu pula kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Rusia dibagi menjadi empat yaitu Berlin Timur dikuasai oleh Rusia dan Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.
• Danzig dan daerah Jerman bagian timur Sungai Order dan Neisse diberikan kepada Polandia.
• Demiliterisasi Jerman.
• Penjahat perang harus dihukum.
• Jerman harus membayar ganti rugi perang.
b) Perjanjian Perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang) melahirkan keputusan-keputusan antara lain:
Kepulauan Jepang diberikan kepada tentara pendudukan Amerika Serikat (untuk sementara).
Kepulauan Kuril dan Sakhalin diserahkan kepada Rusia sedangkan Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Cina. Kepulauan-kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu bagian selatan Korea diduduki oleh Amerika Serikat sedangkan bagian utara diduduki oleh Rusia.
c) Perjanjian Perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris) melahirkan keputusan-keputusan antara lain:
  •  Daerah Italia diperkecil.
  • Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB.
  • Abessynia dan Alabania dimerdekakan kembali.
  • Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris.
  • Italia harus membayar kerugian perang.
  • Perjanjian Perdamaian Sekutu dengan Austria (1945 di Austria) melahirkan keputusan-keputusan antara lain:
  • Kota Wina dibagi atas 4 daerah pendudukan di bawah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia.
  •  Syarat-syarat lain belum dapat ditentukan pada saat itu karena keempat negara tersebut belum dapat mengadakan persetujuan.
d) Perjanjian Sekutu dengan Hongaria, Bulgaria, Rumania, Finlandia, ditentukan di Paris tahun 1945 dan melahirkan keputusan-keputusan antara lain:
• Masing-masing daerah tersebut diperkecil.
• Masing-masing daerah harus membayar ganti rugi perang.
C. Perang Dunia II di Asia-Pasifik serta Pendudukan Militer Jepang di Indonesia
Perang Dunia II di medan Asia-Pasifik diawali oleh Jepang dengan membom secara tiba-tiba terhadap pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika Serikat Pearl Harbour di Pasifik tanggal 7 Desember 1941. Jepang dalam waktu singkat melakukan serbuan ke selatan yakni pada tanggal 8 Desember 1941 menyerbu lapangan terbang Clark Field dan lapangan Iba di Pulau Luzon Filipina.  Pada tanggal 10 Desember 1941 Jepang menduduki Pulau Luzon dan Bataan di Filipina.  Kemudian pada tanggal 16 Desember 1941 Jepang berhasil menduduki Birma (Myanmar) dan akhirnya pada tanggal 20 Desember 1941 Jepang menduduki Davao di Filipina.
Untuk menghadapi serangan  Jepang, tentara Sekutu membentuk komando ABDACOM (American, British Dutch Australian Command) yaitu gabungan dari pasukan Amerika, Inggris, Belanda, dan Australia yang bermarkas di Lembang (dekat Bandung). Pasukan ini mulai
beroperasi tanggal 15 Januari 1942 di bawah panglima besar Sir Archibald Wavell (Inggris). Di samping itu juga membentuk Front ABCD (American, British, Cina, Dutch) yaitu gabungan pasukan Amerika, Inggris, Cina dan Belanda.
Pada bulan Januari 1942 Jepang menduduki Malaysia, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Malaysia pada waktu itu dikuasai Sekutu berhasil direbut Jepang. Pada tanggal 24 Januari 1942 Jepang menduduki Tarakan, Balikpapan, dan Kendari. Balikpapan merupakan sumber-sumber minyak maka diserang dengan hati-hati agar tetap utuh, tetapi dibumihanguskan oleh tentara Belanda. Tanggal 3 Februari 1942 Samarinda diduduki pasukan Jepang. Pada waktu itu Samarinda masih dikuasai tentara Hindia Belanda (KNIL). Dengan direbutnya lapangan terbang oleh Jepang, maka tanggal 10 Februari 1942 Banjarmasin dengan mudah dapat diduduki. Pada tanggal 4 Februari 1942 Ambon berhasil diduduki Jepang, kemudian dilanjutkan pada tanggal 14 Februari 1942 menguasai Palembang dan sekitarnya.
Adapun serangan-serangan pasukan Jepang di Jawa diawali pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di Teluk Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat) dan di Kragan (Jawa Tengah). Kemudian tanggal 5 Maret kota Batavia (Jakarta) jatuh ke tangan tentara Jepang dan dilanjutkan menduduki Buitenzorg (Bogor). Jepang menyerang di Pulau Jawa karena dipandang sebagai basis kekuatan politik dan militer Belanda Pasukan Belanda terkepung di Cilacap dan Bandung kemudian menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang (Jawa Barat) pada tanggal 8 Maret 1942. Penyerahan ini ditandatangani oleh Panglima Tentara Hindia Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten dan di pihak Jepang diwakili Jenderal Hitosyi Imamura.
D. Dampak Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia
Aspek Politik
Kebijakan pertama yang dilakukan Dai Nippon (pemerintah militer Jepang) adalah melarang semua rapat dan kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional.
Selain itu, Jepangpun melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:
•    Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
•    Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
•    Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
•    Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
•    Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
•    Melancarkan politik dumping
•    Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:
•    Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.
•    Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).
Penerapan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 daerah, Sumatera 3 daerah, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut) 3 daerah. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh daerah Hindia Belanda menjadi 3 daerah pemerintahan militer:
•    Daerah bagian tengan meliputi Jawa dan Madura dikuasai oleh tentara keenambelas denagn kantor pusat di Batavia (Jakarta).
•    Daerah bagian Barat meliputi Sumatera dengan kantor pusat di Bukittinggi dikuasai oleh tentara keduapuluhlima.
•    Daerah bagian Timur meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya dibawah kekuasaan armada selatan kedua dengan pusatnya di Makassar.
Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, diantaranya adalah pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan dibentuk tiga pemerintahan militer yakni:
•    Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sebagai pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.
•    Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.
•    Pembentukan Angkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Laksamana Maeda.
Untuk kedudukan pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam.
1. Aspek Ekonomi dan Sosial
Pada kedua aspek ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda bisa membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sebagai berikut:
•    Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.
•    Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
•    Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik maupun material.
Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda hampir di setiap desa di pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka kematian 53,7% dan untuk Purworejo (Jateng) angka kematian mencapai 224,7%. Bisa Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan hewan seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian).
2. Aspek Kehidupan Militer
Pada aspek militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang dibuat Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik.
Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran (Asia – Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut Karang (Agustus ’42 – Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang merupakan basis kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943).
Situasi di atas membuat Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu.
Masa Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Indonesia, selain itu hampir tidak adanya tantangan yang berarti kepada Belanda sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak yang positif dan juga membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia pada umumnya. Pada umumnya kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang adalah masa-masa yang kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak semuanya itu benar, ada beberapa kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme Indonesia dan pelatihan militer bagi pemuda Indonesia.
3. Dampak Positif Pendudukan Jepang
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menduduki Indonesia. Ada pun dampak positif yang dapat dihadirkan antara lain :
•    Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
•    Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
•    Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
•    Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
•    Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
•    Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
•    Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
•    Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
•    Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
•    Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah
4. Dampak Negatif Pendudukan Jepang
Selain dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa antara lain :
•    Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
•    Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
•    Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
•    Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
•    Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
•    Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pegadilan.
•    Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya dibawah pengawasan Jepang.
•    Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
•    Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
•    Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
E.  Bentuk-bentuk Perlawanan Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesia
1.    Perjuangan Melalui Organisasi Bikinan Jepang
  • Memanfaatkan Gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
  • Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai)
  • Memanfaatkan Chuo Sangi In (Badan Penasihat Pusat)
2.    Perjuangan Melalui Organisasi Islam Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) merupakan perkumpulan dari organisasi- organisasi Islam yang didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya pada masa pemerintah Hindia Belanda. Pemrakarsa berdirinya organisasi ini adalah K.H. Mas Mansur, K.H. Wahab Hasbullah, Wondoamiseno, dan lain- lain. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi ini tetap diperbolehkan berdiri. Hal ini merupakan pendekatan Jepang terhadap golongan nasionalis Islam agar umat Islam tidak melakukan kegiatan-kegiatan politik. Setelah penyerbuannya pada tahun 1942, Jepang merasa membutuhkan hidupnya organisasi MIAI. Oleh karena itu Jepang masih memberi hak hidup terhadap MIAI dalam melakukan kegiatannya. Walaupun Jepang masih memberi hak hidup akan tetapi MIAI tidak dapat diharapkan bahkan dianggap sebagai kendala terhadap keinginan Jepang. Hal ini dikarenakan MIAI dibentuk atas inisiatif kaum muslimin dan perhatiannya banyak tertuju pada masalah politik dan akan menolak segala bentuk kolonisasi. Karena organisasi ini dianggap kurang memuaskan Jepang maka pada bulan Oktober 1943 dibubarkan oleh Jepang diganti organisasi baru yakni Majelis Syura Muslimin Indonesia (MASYUMI) yang disahkan oleh Gunseikan pada tanggal 22 November 1943.
3.    Perjuangan Melalui Gerakan Bawah Tanah
a. Gerakan Kelompok Sutan Syahrir
b. Gerakan Kelompok Amir Syarifuddin
c. Golongan Persatuan Mahasiswa
d. Kelompok Sukarni
e. Kelompok Pemuda Menteng 31
f . Golongan Kaigun
Gerakan-gerakan di atas dalam mencapai tujuannya melakukan kegiatan-kegiatan
antara lain sebagai berikut.
1) Menjalin komunikasi dan memelihara semangat nasionalisme.
2) Menyiapkan kekuatan untuk menyambut kemerdekaan.
3) Mempropagandakan kesiapan untuk merdeka.
4) Memantau perkembangan Perang Pasifik.
4.    Perjuangan Melalui Perlawanan Bersenjata
a. Peristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942
Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang salat.
b. Peristiwa Singaparna
Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Beliau menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa.
Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang akhirnya mundur ke Tasikmalaya.
Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit antara rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian dibawah ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.

c. Peristiwa Indramayu, April 1944
Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang Kabupaten Indramayu.
Pasukan Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan.
d. Pemberontakan Teuku Hamid
Teuku Hamid adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan perlawanan. Ini terjadi pada bulan November 1944.
Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga akhirnya dapat ditumpas.
Di daerah Aceh lainnya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh satu regu Giyugun (perwira tentara sukarela), namun semua berakhir dengan kondisi yang sama yakni berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Jepang dengan sangat kejam.
e. Pemberontakan Peta
•    Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945)
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.
•    Perlawanan PETA di Meureudu-Pidie, Aceh (November 1944)
Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar belakang perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit Indonesia pada khususnya.
•    Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (April 1945)
Perlawanan ini dipimpin oleh pemimpin regu (Bundanco) Kusaeri bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 diketahui Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu.
f. Perlawanan Pang Suma
Perlawanan Rakyat yg dipimpin oleh Pang Suma berkobar di Kalimantan Selatan. Pang Suma adalah pemimpin suku Dayak yg besar pengaruhnya dikalangan suku-suku di daerah Tayan dan Meliau. Perlawanan ini bersifat gerilya untuk mengganggu aktivitas Jepang di Kalimantan.
Momentum perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di antara sekitar 130 pekerja pada sebuah perusahaan kayu Jepang. Kejadian ini kemudian memulai sebuah rangkaian perlawanan yang mencapai puncak dalam sebuah serangan balasan Dayak yang dikenal dengan Perang Majang Desa, dari April hingga Agustus 1944 di daerah Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kab. Sanggau). Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk Pang Suma.
g. Perlawanan Koreri di Biak
Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan “Koreri” yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Akhirnya Jepang meninggalkan Pulau Biak.
h. Perlawanan di Pulau Yapen Selatan
Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S. Papare.
i. Perlawanan di Tanah Besar Papua
Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.